Sekarang ini kapasitor elektrolit sudah banyak
digunakan karena sangat efektif dan mampu memberikan kapasitansi yang lebih
besar daripada jenis lainnya. kapasitor ini biasanya banyak digunakan dalam aplikasi
seperti audio amplifier. Seperti kapasitor lainnya, perlu untuk memahami
kelebihan dan keterbatasan dari kapasitor ini agar efektif penggunaannya. Untuk
sejarah kapasitor elektrolit bisa ditelusuri kembali ke waktu awal radio
diciptakan.
Ada beberapa parameter penting di luar kapasitansi
dasar dan reaktansi kapasitif ketika menggunakan kapasitor elektrolit,
diantaranya yang saya masih ingat adalah:
Frekuensi respon: Salah satu masalah kapasitor
elektrolit adalah respon frekuensi yang terbatas. Biasanya digunakan untuk frekuensi
di bawah sekitar 100 kHz. Hal ini terutama berlaku untuk kapasitor besar. Untuk
rincian yang tepat sebaiknya dilihat datasheetnya.
Ripple arus: Bila menggunakan kapasitor elektrolit
dalam aplikasi arus tinggi seperti kapasitor tegangan power supply, maka perlu
untuk mempertimbangkan kemungkinan untuk mengalami ripple arus. Kapasitor
memiliki ripple arus maksimum yang disediakan. Jika ripple arus melebihi batas
kemampuannya, kapasitor menjadi terlalu panas yang akan mengurangi masa
hidupnya. Dalam beberapa kasus bahkan dapat menyebabkan kapasitor langsung
rusak.
Kebocoran: Meskipun kapasitor elektrolit memiliki
tingkat kapasitansi jauh lebih tinggi untuk volume tertentu daripada kapasitor
lain, mereka juga memiliki tingkat kebocoran yang lebih tinggi. Tapi biasanya
tidak terlalu berpengaruh, seperti ketika mereka digunakan dalam pasokan
listrik. Namun dalam kondisi tertentu kapasitor ini tidak cocok digunakan, misalnya
mereka tidak boleh digunakan di sirkuit masukan dari op-amp. Sejumlah kebocoran
kecil dapat menyebabkan masalah karena tingkat impedansi masukan yang tinggi
dari op-amp.
Toleransi: kapasitor elektrolit memiliki toleransi yang
sangat luas. Katanya sih sekitar -50% hingga 100%. Hal ini biasanya tidak menjadi
masalah dalam aplikasi seperti smoothing tegangan, decoupling, dll. Namun
mereka tidak boleh digunakan di sirkuit yang membutuhkan ketepatan nilai.
Polarisasi
Tidak seperti kapasitor lainya, kapasitor elektrolit
yang terpolarisasi dan menggunakan tegangan dengan cara tertentu perlu ditandai
sehingga polaritas dengan mudah dapat dilihat. Tegangan yang digunakan juga
harus diperhatikan, jangan sampai melampaui tegangan kerjanya yang tertera di
badan kapasitor. Hal ini mutlak diperlukan untuk memastikan bahwa setiap
kapasitor elektrolit terpasang dalam sirkuit dengan polaritas yang benar.
Sebuah tegangan bias balik akan berakibat buruk. Jika hal ini terjadi, hubungan
pendek dan arus yang berlebihan akan muncul sehingga menyebabkan kapasitor
menjadi sangat panas. Jika hal ini terjadi, kapasitor bisa bocor dan dalam
kondisi tertentu kapasitor dapat meledak. Karena itu sangat bijaksana untuk
mengambil tindakan pencegahan dan memastikan kapasitor terpasang dengan benar.
kapasitor elektrolit SMD
Kapasitor elektrolit sekarang semakin banyak digunakan
dalam desain SMD. Level kapasitansi yang sangat tinggi dikombinasikan dengan
biaya yang murah membuatnya sangat berguna dimana-mana. Awalnya mereka tidak
digunakan dalam jumlah yang sangat banyak karena mereka tidak mampu menahan
beberapa proses penyolderan. Namun sekarang sudah ditingkatkan sejalan dengan
penggunaan teknik reflow dan memungkinkan kapasitor elektrolit dapat digunakan
lebih luas dalam desain SMD.
Biasanya kapasitor elektrolit SMD
ditandai dengan nilai kapasitansi dan tegangan kerjanya.
Ada dua metode dasar yang digunakan. Yang
pertama adalah dengan memasukkan nilainya dalam mikrofarad (uF) beserta
tegangan kerjanya, dan yang kedua adalah dengan menggunakan kode.
Menggunakan
metode pertama jika tertulis 33 6V berarti menunjukkan kapasitor 33 uF dengan
tegangan kerja 6 volt.
Metode yang kedua menggunakan abjad diikuti tiga
angka. Abjad menunjukkan tegangan kerja dan tiga angka menunjukkan kapasitansi pada picofarads (pF). Seperti
banyak sistem penanda lainnya, dua angka pertama adalah angka yang signifikan
dan yang ketiga adalah pengali atau banyaknya nol. Contohnya G106 akan
menunjukkan tegangan kerja 4 volt dan kapasitansinya adalah 10 dikali 106 pF, sama dengan 10000000 pF, sama
dengan 10 uF.
Dibawah ini adalah devinisi kodenya.
Dibawah ini adalah devinisi kodenya.
HURUF TEGANGAN
e 2,5 V
G 4 V
J 6.3 V
A 10 V
C 16 V
D 20 V
E 25 V
V 35 V
H 50 V
izin copas buat tugas gan'
ReplyDelete