Cerita iniditulis untuk mengingat
kembali pelajaran elektronika saya (yang masih saya ingat). Ya.. mungkin ada
teman-teman yang sengaja atau tidak sengaja membaca cerita ini dan mendapatkan
manfaat, itu adalah bonusnya dan saya sangat senang.
Baiklah teman-teman, berikut ini
ceritanya. Sebetulnya terdapat berbagai jenis kapasitor, tapi dasar hukumnya
saya kira sama. Dalam rangka untuk memahami beberapa alasan mengapa ada
berbagai jenis kapasitor yang digunakan, maka perlu untuk melihat teori dasar
kapasitansi.
Jenis kapasitor & dielektriknya
Unsur utama dari kapasitor yang
memunculkan perbedaan dari berbagai jenis kapasitor adalah bahan dielektriknya.
Dielektrik konstan akan mengubah tingkat kapasitansi yang dapat dicapai dalam
volume tertentu.
Beberapa jenis kapasitor terdapat
polaritas, yaitu hanya mentolerir tegangan satu arah. Jenis lainnya adalah
kapasitor nonpolar dan dapat mentolerir tegangan polaritas diantaranya.
Biasanya berbagai
jenis kapasitor akan disebut atau dinamai dengan jenis dielektrik yang
dikandungnya, hal ini memberikan indikasi yang baik dari sifat-sifat umum
mereka untuk digunakan pada berbagai aplikasi elektronika.
Sekilas tentang jenis-jenis kapasitor
Ada berbagai jenis kapasitor yang banyak
digunakan, berikut ini sedikit contoh kapasitor yang masih saya ingat
berdasarkan bahan dielektriknya walau sebetulnya masih sangat banyak
jenis-jenis lainya.
Kapasitor elektrolit: kapasitor elektrolit adalah jenis
kapasitor yang mempunyai polaritas. Kapasitor jenis ini memiliki nilai
kapasitansi tinggi, biasanya di atas 1μF, dan yang paling banyak digunakan
untuk aplikasi frekuensi rendah, pasokan listrik, decoupling dan aplikasi
kopling audio. Biasanya memiliki batas frekuensi sekitar 100 kHz.
Kapasitor Keramik: Kapasitor keramik adalah jenis
kapasitor nonpolar yang digunakan dalam berbagai aplikasi seperti audio dan RF.
Nilai berkisar dari beberapa picofarad hingga sekitar 0,1 mikrofarad.
Kapasitor tantalum: Seperti kapasitor elektrolit, kapasitor
tantalum juga berpolaritas mempunyai nilai kapasitansi yang sangat tinggi.
Namun jenis ini tidak tahan terhadap ripple arus yang tinggi.
Kapasitor silver mika: kapasitor jenis ini masih
menawarkan tingkat stabilitas yang sangat tinggi. Kapasitor jenis ini biasanya
digunakan untuk aplikasi RF dan nilainya dibatasi, kalau tidak salah maksimal
1000 pF atau lebih.
Kapasitor Polyester Film: Kapasitor Polyester Film yang akan
digunakan perlu kita pertimbangkan nilainya karena pada jenis ini tidak
menawarkan toleransi yang tinggi. Kapasitor poliester Film biasanya memiliki
toleransi 5% atau 10%.
Kapasitor Metallised
Polyester Film: Jenis kapasitor ini
pada dasarnya sama dengan bentuk kapasitor polyester film. Kapasitor jenis ini
menggunakan elektroda tipis, kapasitor jenis ini biasanya bentuknya
kecil.
kapasitor
Polycarbonate: kapasitor
polikarbonat telah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi karena keandalan
dan kinerjanya yang cukup bagus. Kapasitor jenis ini sangat stabil dan
menggunakan toleransi yang tinggi dan dapat mempertahankan nilai kapasitansinya
dari waktu ke waktu. Selain itu kapasitor jenis ini memiliki faktor disipasi
rendah, dan tetap stabil pada rentang temperatur yang luas, biasanya antara -55
° C sampai +125 ° C. Namun sepertinya dialektrik polycarbonat produksinya
sekarang sangat terbatas.
Kapasitor Polypropylene: polypropylene ini kadang-kadang digunakan ketika
toleransi yang lebih tinggi diperlukan daripada kapasitor polyester. Seperti
namanya, kapasitor ini menggunakan polypropylene film untuk dielektriknya.
Salah satu keuntungan dari kapasitor ini adalah perubahan kapasitansi yang
sangat sedikit terhadap waktu dan tegangan yang diterapkan. Kapasitor jenis ini
juga digunakan untuk frekuensi rendah.
Sebetulnya
dari jenis jenis dielektrik yang digunakan kapasitor tadi masih
dibagi lagi dalam beberapa tipe atau model, salah satu contohnya adalah
kapasitor dengan bahan keramik. Kapasitor keramik ada beberapa tipe,
diantaranya adalah tipe keramik disk, tipe keramik mini, tipe keramik tegangan
tinggi, tipe SMT. Kapan-kapan akan saya tambahkan jika ada yang saya ingat
lagi.
Pemilihan kapasitor
untuk aplikasi tertentu adalah sangat penting. Bahkan nilai dan jenis kapasitor
yang akan digunakan harus tepat.
Contoh dalam beberapa kasus
yang menggunakan salah satu bentuk kapasitor dan dapat bekerja dengan sangat
baik, tetapi jika diganti dengan jenis lain walaupun nilainya sama, dapat
menyebabkan rangkaian tidak bekerja sama sekali. Oleh karena itu penting sekali
untuk memilih jenis kapasitor yang cocok untuk digunakan dalam setiap
aplikasi. Berikut ini rangkuman
beberapa jenis kapasitor dan aplikasi elektronik yang cocok dalam sebuah tabel.
Namun perlu untuk melihat persyaratan yang tepat untuk mengaplikasikan
kapasitor di sirkuit, dan memilih kapasitor sesuai dengan kebutuhan dan
spesifikasi yang tersedia.
JENIS APLIKASI
|
KAPASITOR YANG DIGUNAKAN
|
Power supply smoothing
|
Aluminium electrolytic: Kapasitasnya tinggi dan mampu bekerja pada
riak arus yang tinggi.
|
Audio frequency coupling
|
Aluminium Electrolytic: Punya kapasitas tinggi.
Tantalum: Ukuran yang kecil namun kapasitasnya tinggi.
Polyester / polikarbonat : Murah, namun nilainya tidak setinggi
electrolytic.
|
RF coupling
|
Keramik C0G: Kecil, murah dan kerugian yang kecil.
Keramik X7R: Kecil dan murah namun kerugiannya lebih tinggi
dibanding C0G meskipun kapasitansinya tinggi.
Polystyrene: Kerugiannya sangat rendah, tapi lebih besar
dan lebih mahal daripada kapasitor keramik.
|
RF decoupling
|
Keramik C0G: Kerugian kecil, murah, tapi nilai maksimalnya
terbatas, sekitar 1000pF.
Keramik X7R: Rendah kerugian, murah dan nilainya lebih
tinggi daripada C0G.
|
Tuned circuits
|
Silver mica: Stabil dan rendah kerugian, tapi lebih mahal.
Keramik C0G: Bisa dikatakan sama dengan Silver Mika
meskipun tidak sebagus Silver mika.
|
Pengkodengan Kapasitor
Kapasitas kapasitor biasanya ditulis lengkap di badannya. Ada yang menggunakan kode warna seperti Resistor. Selain itu untuk kapasitor yang ukurannya lebih kecil dimana penulisan lengkap tidak memungkinkan maka digunakan kode angka. Biasanya pengkodean ini untuk kapasitor dengan nilai kecil (pF). Sebetulnya pengkodean angka ini sama dengan kode warna resistor juga ada 3 karakter dimana angka ketiga adalah multiplier atau pengali. ada juga yang hanya dua karakter. Misalnya di badan kapasitor hanya tertulis angka 10 berarti nilainya adalah 10pF karena tidak ada pengali maka nilainya tetap 10. Andaikan tertulis 101 berarti 100pF. Berikut ini data untuk 3 angka:
Kapasitas kapasitor biasanya ditulis lengkap di badannya. Ada yang menggunakan kode warna seperti Resistor. Selain itu untuk kapasitor yang ukurannya lebih kecil dimana penulisan lengkap tidak memungkinkan maka digunakan kode angka. Biasanya pengkodean ini untuk kapasitor dengan nilai kecil (pF). Sebetulnya pengkodean angka ini sama dengan kode warna resistor juga ada 3 karakter dimana angka ketiga adalah multiplier atau pengali. ada juga yang hanya dua karakter. Misalnya di badan kapasitor hanya tertulis angka 10 berarti nilainya adalah 10pF karena tidak ada pengali maka nilainya tetap 10. Andaikan tertulis 101 berarti 100pF. Berikut ini data untuk 3 angka:
ANGKA
KETIGA
|
PENGALI
|
0
|
1
|
1
|
10
|
2
|
100
|
3
|
1000
|
No comments:
Post a Comment